Masalah Ekonomi di
Negara Maju
Meskipun
negara-negara maju memiliki kondisi perekonomian yang lebih baik daripada
negara-negara berkembang, tidak berarti negara-negara tersebut tidak menghadapi
masalah-masalah ekonomi. Kenyataannya, berbagai masalah ekonomi yang dihadapi
oleh negara-negara maju banyak berpengaruh pada keadaan ekonomi negara-negara
berkembang. Beberapa masalah ekonomi yang dihadapi di negara-negara maju adalah
sebagai berikut :
1. Sumber Daya
Manusia
Seperti
halnya yang terjadi pada negara-negara berkembang, negara maju juga menghadapi
permasalahan sumber daya manusia. Hanya saja, permasalahan yang dihadapi,
berbeda bentuk. Ada dua hal yang sangat berkaitan dengan masalah sumber daya
manusia ini, yakni tenaga kerja dan restrukturisasi perusahaan.
A.Jumlah Tenaga Kerja
Salah satu
hal penting yang membedakan negara-negara maju dengan negara-negara berkembang
adalah angka kelahiran dan kematiannya yang rendah. Di satu sisi hal ini
memberikan dampak positif berupa semakin baiknya pengendalianpertambahan jumlah
penduduk serta membaiknya tingkat kelangsungan hidup. Namun dari sisi lain, hal
ini justru memberikan dampak yang kurang menguntungkan. Seperti kita
tahu, seiring dengan tingginya tingkat kegiatan produksi di negara-negara maju
di seluruh sektor ekonomi (contohnya pertanian, industri, perdagangan, jasa), negara-negara
ini tentu saja membutuhkan lebih banyak jumlah tenaga kerja. Justru hal inilah
yang tidak dapat disediakan oleh mereka. Dengan tingkat pertumbuhan penduduk
yang rendah, negara-negara maju seringkali kesulitan mencari tenaga kerja di
dalam negeri.
B. Restrukturisasi Perusahaan
Restrukturisasi
perusahaan adalah sebuah kebiijaksanaan perusahaan untuk merampingkan besarnya
perusahaan baik dari segi organisasi maupun jumlah tenaga kerja dengan tujuan
agar perusahaan dapat berjalan lebih efisien dan menguntungkan. Hal ini dapat
terjadi karena beberapa hal sebagai berikut :
a. Kemajuan
teknologi yang sanggup menggantikan tenaga kerja manusia.
b. Beban
operasi (cost) perusahaan yang semakin membesar dan membuat keuntungannya
(profit) semakin mengecil, perusahaan tersebut menggantungkan diri dengan
perusahaan lainnya (merger) dengan tujuan untuk memperluas pasar, meningkatkan
daya saing, juga menambah modal.
Di kebanyakkan negara maju,
restrukturisasi perusahaan ini sudah menjadi sebuah trend yang
menakutkan bagi banyak tenaga kerja. Oleh karena itulah pemerintah negara maju
berupaya untuk menampung mereka yang terkena dampak restrukturisasi ini
dengan berbagai upaya seperti memberi kesempatan dan kemudahan bagi mereka
untuk memulai usaha sendiri (wiraswasta), mendirikan pusat-pusat pelatihan guna
meningkatkan keterampilan dan keahlian mereka, juga mendorong terciptanya
investasi di sektor-sektor ekonomi lainnya guna menampung tenaga kerja itu.
2. Masalah
Globalisasi Ekonomi
Istilah
globalisasi menjadi sebuah kata yang sering sekali terdengar saat ini.
Globalisasi ekonomi adalah berbagai kegiatan ekonomi di seluruh dunia yang
saling berhubungan satu sama lainnya. Globalisasi ekonomi dapat diibaratkan
sebagai sebuah jaring laba-laba raksasa yang menghubungkan satu kegiatan
ekonomi di sebuah negara dengan kegiatan ekonomi di negara lainnya. Dalam
globalisasi ekonomi, negara-negara di dunia tidak dapat hanya mengandalkan
kekuatannya sendiri bila mereka hendak memajukan setiap sektor ekonomi yang
dijalaninya.
A. Masuknya Produk Negara Berkembang ke
Negara Maju
Globalisasi
ekonomi ini diwujudkan melalui pendirian sebuah organisasi perdagangan
internasional yang menetapkan aturan main yang harus dijalankan oleh setiap
negara yang menjadi anggotanya. Orhanisasi ini dikenal dengan nama WTO
(World Trade Organization). Di dalam WTO, diharapkan agar setiap negara tidak
menutup atau membatasi negaranya untuk menerima berbagai produk-produk dari
negara lainnya. Dengan aturan ini, seringkali negara-negara berkembang merasa
dirugikan karena mereka “terpaksa” harus menerima berbagai barang produksi
negara-negara maju yang jauh lebih murah dari barang-barang produksi buatan
dalam negerinya. Sebetulnya, ada begitu banyak produk dari negara-negara
berkembang yang juga memasuki negara-negara maju, dan produk-produk itu pun
memiliki keunggulan yang tidak kalah dari produk-produk sejenis yang dihasilkan
oleh negara-negara maju tersebut.
B. Masuknya Tenaga Kerja Negara
Berkembang ke Negara Maju
Kkekurangan
tenaga kerja di negara-negara maju, begitu pula dengan aturan yang ditetapkan
oleh WTO, membuat banyak tenaga kerja dari negara berkembang mulai masuk ke
negara-negara maju. Para pekerja dari negara berkembang ini terkenal dengan
ketekunan dan “keuletannya” untuk dibayar lebih rendah daripada rekan-rekannya
dari negara maju. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan para pekerja dari
negara-negara maju tersebut.
C.Perpindahan Investasi dari Negara Maju ke
Negara Berkembang
Mengingat
tingginya biaya produksi di negara-negara maju yang meliputi biaya tenaga
kerja, biaya penyewaan pabrik, biaya pajak, juga biaya-biaya lainnya, maka
banyak perusahaan-perusahaan besar di negara maju yang memindahkan
pabrik-pabriknya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan rendahnya
biaya produksi di sana. Perkembangan ini tentu saja akan berakibat buruk pada
perekonomian negara-negara maju.
3. Lingkungan
Hidup
Meskipun
banyak yang beranggapan bahwa negara-negara berkembang yang seharusnya
bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi di dunia, namun tidak
bisa disangkal bahwa negara-negara maju pun memiliki peran yang cukup besar
dalam kerusakan ini. Dengan tingginya tingkat produktivitas di
negara-negara maju, maka mau tidak mau mereka membutuhkan bahan baku yang
semakin banyak jumlahnya. Hal ini otomatis membuat mereka harus mengeruk sumber
daya alam dengan lebih banyak pula. Dampak yang langsung dirasakan dari
kegiatan ini tentu saja terjadi pada lingkungan hidup di muka bumi ini. Lebih
parah lagi, ternyata banyak diantara negara-negara maju tiu yang melakukan
pengerukan sumber daya alam di negara-negara berkembang, karena selain
disalahkan akibat kelalaian mereka mengelola lingkungan hidup negaranya, mereka
pun harus menanggung kesalahan negara-negara maju yang melakukan kerusakan
lingkungan di negara mereka sendiri.
Dibalik
majunya suatu negara, tidak menutup kemungkinan bahwa negara maju tersebut
tidak memiliki masalah, terlebih dalam perekonomiannya. Negara maju juga
memiliki masalah yang justru negara berkembang dapat mengatasi masalah dari
negara maju tersebut. Negara berkembang tidak selamanya menjadi negara yang
memiliki sejuta permasalahan ekonomi karena pada kenyataannya negara maju dan
negara berkembang memiliki kekuatannya masing-masing dalam suatu sektor.
4.TERBATASNYA SUMBER DAYA ALAM
Di Negara-negara maju sering sekali
mengimpor barang barang factor produksi dari negara-negara berkembang,karena
di Negara-negara maju banyak berdiri
Pabrik-pabrik yang menyebabkan berkurangnya lahan untuk Pertanian, Perkebunan,
Pertambangan dan Peternakan.Barang-barang factor produksi tersebut kemudian
diolah di pabrik kemudian di ekspor ke Negara-negara berkembang yang belum bisa
mengolah sendiri barang-barang factor produksi,karena kurangnya tenaga ahli dan
alat-alat pabrik yang kurang.
5.TERBATASNYA LAHAN UNTUK PERUMAHAN
Selain menyebabkan terbatasnya SDA
,banyak berdirinya pabrik-pabrik di Negara-negara maju juga menyebabkan menyempitnya
lahan-lahan untuk perumahan penduduk.Sehingga banyak sekali warga di
Negara-negara maju yang kesulitan mendapatkan lahan untuk tempat tinggal yang
lebih luas dan layak.Warga juga kesulitan mendapatkan tempat tinggal yang layak
karena abanyak berdirinya Pabrik-pabrik di Negara maju juga menyebabkan
banyaknya polusi udara yang bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
6.TINGGINYA PERSAINGAN DI BIDANG
EKONOMI
Di negara-negara maju banyak sekali
pengusaha,hal itu tentu saja menyebabkan persaingan yang sangat ketat antara
para pengusaha.Sehingga jika seorang pengusaha yang tidak bisa mengikuti
persaingan maka,perusahaannya akan bangkrut.Oleh karena itu banyak sekali
pengusaha pengusaha yang membangun perusahaan di Negara-negara berkembang atau
hanya melakukan penanaman modal di perusahaan yang ada di Negara-Negara maju.
7.MASALAH PENGANGGURAN
Masalah pengangguran tidak hanya
dihadapi di Negara-negara berkembang tetapi di Negara maju pun juga ada masalah
pengangguran, tetapi tidak sebanyak di Negara berkembang.